Catatan Ita Haryani: Edelweis... edelweis...
>> Monday, May 17, 2010
Dari Ungu mu hingga Kuning mu,
Aku belajar berjalan dengan pikiran dan nalar,
Lagu tanpa liukan di malam pekat bukan lagi sekedar bahasa tubuh bagiku,
Dentingan gelas yang beradu dengan sendok,
Adalah nyanyian kamar bagiku, lebih indah dari simponi manapun
Mahakarya seorang pemuda Tang,
Si pembawa ransel.
Kerinduanku bertalu, menyawai langkah-langkah yang sempat terhenti,
Dimana tempatmu sekarang?
Masihkah di atas, bawah...atau gua-gua keabadian.
Dimanakah nyawa-nyawa pengisi hatimu dulu,
Meski dari generasi lawas, usahlah menunduk lupa.
Banyak cerita....
Pintalah...
Aku tak segan untuk itu.
***
ita' with ungu lope skali.
(Bersamamu tumbuh dan memaknai hidup ini)