kilas Ekspedisi Toraja 2009

>> Friday, November 6, 2009



UKM PA EDELWEIS FIB-UH pada periode 2009-2010 setelah mampu melkasanakan Ekspedisi Sojol di awal tahun 2009, kini kembali melaksanakan Program Kerja yakni Ekspedisi Tebing Toraja, program ini secara berkesinambungan dilaksanakan guna pengaplikasiaan skil Kepecintaalaman serta diharapkan mampu melahirkan Instruktur untuk pendidik Generasi Edelweis.
Persiapan Ekspedisi mulai dicanangkan awal April sampai terealisasi pada akhir October dan akan berakhir pada awal November 2009. Beberapa tahap persiapan seperti penyusunan konsep, presentase awal/persiapan, simulasi serta penyelesaian urusan administrasi dan pengumpulan dana kegiatan sepenuhnya diatur dan dilaksanakan oleh tim ekspedisi yang telah di SK-kan oleh pengurus serta bantuan dari anggota edelweis sendiri. Ekspedisi ini mengusung tema “ mengenal budaya untuk lebih berbudaya”. Tana Toraja dijadikan sebagai objek petualangan kali ini dengan berbagai pertimbangan salah satunya adalah kekentalan budaya local yang masih tetap eksis disamping itu tebing yang akan dijadikan objek pemanjatan merupakan tebing yang masih baru dalam artian belum terjamah oleh pemanjat sebelumnya. Lokasi kegiatan yakni di desa Sanggala kecamatan Mengkendek Tana Toraja. Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 30 october-06 november 2009.
Simulasi Ekspedisi dilaksanakan dua kali masing-masing di daerah Maros yakni Tebing Depsos dan Tebing di desa Semanggi. Persiapan seperti latihan rutin yang meliputi jogging dan bolder juga rutin dilakukan baik di dalam kampus maupun menggunakan fasilitas lain seperti Wall Mapala STIK Tamalate.
Pada akhir October dilaksanakan presentase persiapan oleh tim ekspedisi yang diwakilkan oleh Muklis selaku ketua Ekspedisi, Ashar sebagai Pimpinan Operasi Lapangan dan Basran selaku coordinator observer . Presentase ini turut pula dihadiri oleh Pembantu Dekan III FIB-UH, abang Nevy selaku pengamat dan actor Petualangan, KOMPAS FISIP-UH, CAREFA FH-UH, Senator FIB-UH serta undangan dari HMJ/UKM lingkup Fakultas Ilmu Budaya UNHAS.
Tim ekspedisi yang diketuai oleh Mukhlis menggunakan struktur kecil yang terdiri atas ketua ekspedisi, bendahara, dan beberapa perangkat seperti administrasi dan keuangan. Sementara untuk atlit akan diambil dari tim tersebut, ini dikarenakan kuantitas anggota yang sangat minim maka diputuskan untuk memakai struktur kecil. Untuk efektivitas kegiatan dilapangan tim ekspedisi dibagi ke dalam dua bagian yakni Atlit/pemanjat terdiri atas tiga orang yakni Ashar (pimpinan operasi), Indra dan Chimenk dan tim observasi (observer) yang dikoordinatori oleh Basran, Rini dan Dedy. Sementara untuk keperluan Dapur atau basecamp bertindak sebagai kepala bagian yakni Neo dan Noge yang dibantu oleh beberapa anggota lainnya. Tim observer ini nantinya yang akan terjun langsung dan berbaur dengan masyarakat sekitar lokasi pemanjatan untuk melakukan observasi terhadap kebudayaan yang kemudian akan dituangkan dalam bentuk tulisan.
Pada tanggal 30 october 2009 pukul 14.00 Acara pelepasan dilaksanakan secara sederhana di halaman Fakultas yang dihadiri oleh aktivis Fakultas serta Pembantu Dekan III FIB-UH, lingkaran sederhana yang cukup khidmat diiringi pesan dan iringan doa kepada tim Ekspedisi agar selamat dan sukses dalam kegiatannya. Pada pukul 20.00 bersama keluarga besar Edelweis kami melepaskan kepergian tim ekspedisi.
Sukses buat teman-teman

Read more...

  © e-production